Lensa Media, Persepsi Politik: Membentuk Pandangan Publik
Media massa bukan sekadar penyampai informasi; ia adalah arsitek penting dalam membentuk bagaimana publik memahami dan merespons dunia politik. Dari berita utama di koran hingga unggahan viral di media sosial, setiap narasi yang disajikan memiliki potensi besar untuk mengukir atau bahkan mengubah persepsi politik kita.
Membentuk Agenda dan Membingkai Isu
Salah satu kekuatan terbesar media adalah kemampuannya untuk melakukan agenda-setting. Ini berarti media menentukan isu apa yang dianggap penting dan perlu dibicarakan oleh publik. Jika suatu isu terus-menerus diberitakan, ia akan naik ke permukaan kesadaran kolektif. Lebih jauh lagi, media melakukan framing – yaitu cara isu tersebut disajikan. Apakah seorang politisi digambarkan sebagai visioner atau kontroversial? Apakah kebijakan difokuskan pada manfaat ekonomi atau dampak sosialnya? Pembingkaian ini sangat memengaruhi bagaimana publik merasakan dan menilai isu atau individu tersebut.
Gerbang Informasi dan Bias Tersembunyi
Setiap media memiliki "penjaga gerbang" (gatekeeper) yang memilih berita apa yang diterbitkan, sudut pandang mana yang ditonjolkan, dan sumber mana yang dikutip. Proses ini, disadari atau tidak, seringkali mengandung bias – baik itu bias editorial, bias seleksi, atau bahkan bias karena afiliasi politik tertentu. Publik yang terpapar pada satu jenis narasi secara berulang akan cenderung menginternalisasi pandangan tersebut sebagai kebenaran, membentuk persepsi yang searah.
Era Digital: Gema dan Polarisasi
Di era digital, peran media sosial dan algoritma menjadi semakin dominan. Kita cenderung mengikuti sumber berita atau individu yang memiliki pandangan serupa, menciptakan "ruang gema" (echo chamber) atau "gelembung filter" (filter bubble). Lingkungan ini menguatkan keyakinan yang sudah ada dan membatasi paparan pada pandangan yang berbeda, berpotensi memperlebar jurang polarisasi politik dan mempersulit dialog konstruktif.
Kesimpulan
Media massa memiliki kekuatan luar biasa dalam membentuk realitas politik di benak publik. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk bersikap kritis, mencari berbagai sumber informasi, dan memahami potensi bias yang mungkin ada. Dengan kesadaran ini, kita dapat membentuk persepsi politik yang lebih seimbang, informatif, dan tidak mudah dimanipulasi.








