Duel Hemat: Mobil BBM vs. Listrik, Siapa Juaranya di Jalanan?
Memilih kendaraan kini tak hanya soal desain atau performa, tapi juga efisiensi biaya operasional. Pertarungan antara mobil bermesin pembakaran internal (BBM) dan mobil listrik semakin sengit, terutama dalam hal pengeluaran harian dan bulanan. Siapa yang lebih ramah dompet? Mari kita bedah.
1. Biaya Energi: Isi Bensin vs. Isi Daya
Ini adalah pos biaya terbesar yang paling terasa.
- Mobil BBM: Sangat bergantung pada harga bahan bakar yang fluktuatif dan terus meningkat. Konsumsi BBM per kilometer bervariasi tergantung jenis mobil dan gaya mengemudi, namun rata-rata bisa mencapai Rp 1.000 – Rp 1.500 per km untuk mobil irit.
- Mobil Listrik: Mengandalkan listrik, yang harganya relatif lebih stabil dan jauh lebih murah per kilometer. Mengisi daya di rumah pada tarif listrik biasa jauh lebih hemat, seringkali hanya Rp 200 – Rp 400 per km. Bahkan di SPKLU, biaya per km masih jauh di bawah BBM.
Kesimpulan Energi: Mobil Listrik Unggul Telak.
2. Biaya Perawatan: Kompleks vs. Sederhana
Perawatan rutin adalah pengeluaran tak terhindarkan.
- Mobil BBM: Memiliki ratusan komponen bergerak seperti mesin, transmisi, knalpot, yang membutuhkan penggantian oli, filter, busi, dan komponen lain secara berkala. Ini berarti biaya servis yang lebih sering dan kompleks.
- Mobil Listrik: Jauh lebih sederhana. Tidak ada oli mesin, busi, atau sistem knalpot yang perlu diganti. Perawatan utamanya berfokus pada ban, kampas rem (yang lebih awet berkat fitur pengereman regeneratif), dan filter kabin. Motor listrik sendiri sangat minim perawatan.
Kesimpulan Perawatan: Mobil Listrik Jauh Lebih Efisien.
3. Pajak & Insentif: Beban vs. Keuntungan
- Mobil BBM: Umumnya dikenakan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) standar sesuai kapasitas mesin dan tahun produksi.
- Mobil Listrik: Pemerintah di banyak negara, termasuk Indonesia, memberikan berbagai insentif untuk mobil listrik. Ini bisa berupa Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang lebih rendah, bahkan bebas biaya ganjil-genap di beberapa kota, serta bebas bea masuk atau PPnBM.
Kesimpulan Pajak: Mobil Listrik Lebih Menguntungkan.
Ringkasan Akhir:
Meskipun biaya akuisisi awal mobil listrik cenderung lebih tinggi, dalam jangka panjang, biaya operasionalnya (energi dan perawatan) secara signifikan lebih rendah dibandingkan mobil BBM. Efisiensi energi yang superior, perawatan yang minimal, dan berbagai insentif pajak menjadikan mobil listrik pilihan yang jauh lebih hemat untuk penggunaan sehari-hari. Pilihan terbaik pada akhirnya tergantung pada prioritas, pola penggunaan, dan ketersediaan infrastruktur pengisian daya Anda. Namun, dari sisi biaya operasional, mobil listrik jelas memimpin.








